Kamis, 14 April 2011

KALO KEHENDAKMU AKU DISINI IJINKANLAH

Diposting oleh Itha Karla di 05.29
Hari ini aku tes di Bank BCA untuk posisi frontliner. Pagi2 dengan semangat membara diriku bagun dan bersiap untuk tes. Semangat, iya... soalnya dari dulu kepengen kerja di bank yang branded gitu...hehe... Setelah menunggu sekitar 1 bulan setelah memasukan lamaran, wawancara pertama dilakukan pada awal bulan Maret lalu disuruh menunggu panggilan berikutnya. Aku menunggu dengan harapan dipanggil lagi buat tes selanjutnya. Setelah menunggu beberapa minggu aku berpikir mungkin gak lolos, soalnya udah berminggu2 gak ada kabar.

Beberapa hari kemudian ada pangilan dari RRI untuk wawancara penyiar. Aku ikut aja, dengan motivasi yang penting dapat kerjaan n punya duit, bosan nganggur. Tanpa mempertimbangkan potensi diri...sikaaat...hehe...modal nekat :D Setelah di tes ternyata aku ditawarkan di bagian keuangannya melihat background pendidikanku yang accounting. Jadilah aku kerja di sana bukan penyiar tapi staf keuangan. Senang, karena sebenarnya aku lebih nyaman di posisi itu.

Beberapa minggu kemudian setelah resmi bekerja, panggilan dari BCA datang. Aku diundang untuk ikut psikotes jam 07:30 hari ini. Jadi tadi pagi2 aku bangun dengan semangat dan langsung siap2. Aku ijin ke ibu bos dengan alasan sakit... duuuhhh dosa lagi nich boongin orang tua....tapi pikirku gak papa, demi masa depan...hehe (TETEP AJA DOSA...YEE...)

Akhirnya aku pun mengikuti tes. Tes pertama yaitu tes kecerdasan. 68 orang yang ikut terseleksi menjadi 17 orang, aku di antaranya. Mengetahui lolos bagaikan melihat pintu sorga di depan mata haha... Semangat tambah banyak.... Berharap benar2 bisa masuk dengan mulus. Tes berikutnya adalah tes menggambar dan menghitung.

Waktu menggambar aku membuatnya dengan sepenuh hati bak pelukis. Dengan yakin ku berkata dalam hati, gambar ini pasti bisa mengantarku ke gerbang berikutnya. Berikutnya tes berhitung angka2 yang banyak sekali (apa ya istilahnya...lupa...itu yang dijumlahin bisa dari atas ke bawah ato dari bawah ke atas di kertas yang super besar) begitu melihat besarnya kertas itu aku langsung menarik napfas dan meyakinkan diri pasti bisa menjawabnya...pasti...kubakar lagi semangatku. Kertaspun dibagikan, begitu aba2 dimulai akupun bekerja seefisien mungkin. Cepat, dan tepat (lumayan tepat). Menghitung dengan kecepatan tinggi sebisaku. Sangking konsennya sampai2 lupa untuk menarik nafas. Untung bisa sadar secepatnya. hehe

Selesai tes kami disuruh menunggu hasil di luar ruangan selama 30 menit. Harap-harap cemas dengan doa bertubi2 akhirnya saat yang ditunggu tiba juga. Gak kayak Indonesian Idol yang namanya dipanggil satu-satu kemudian berdiri di depan ruangan untuk dieliminasi, hasil pengumuman itu hanya di tulis di selembar kertas berkolom. Kolom pertama no; kedua nama, ketiga no. Tlp dan di bawahnya ditulis keterangan waktu wawancara lanjutan tiap2 peserta yang lolos. Si ibu tukang tes bilang, langsung liat aja di sini nama2 yang lolos trus tulis no hapenya, sambil menunjukan kertas dan meletakkannya di meja.

Aku berdoa dalam hati “Tuhan kalo kehendak-Mu aku disini ijinkanlah....” Dengan dedeg-degan kami melihat pengumumannya. Ku cari namaku. Dengan mata elang...........

Taaarrrraaaa

No 1.....ga ada.

No 2......ga ada.

Deg.  

Ku cek sampai no 13

Ga ada.

Ku liat bawahnya lagi....

Ohhhh tidaaaaaaakkkk..................

Yang lolos Cuma 13 orang dan namaku tak ada di sana. Akupun kecewa. Sirna sudah satu harapan. Aku berkata dalam hati. “Kok bisa? Aku kan sudah menjawabnya dengan baik. Dengan segenap jiwa dan raga. Dengan segenap kekuatan dan semangat. Kok bisa gak lolos. Apa aku memang lebih tolol dibanding 13 orang ini?” Aku bercampur kecewa sambil melihat wajah2 bahagia mereka yang lolos.

Seseorang dari mereka menghampiri dan bertanya kepadaku “kamu lolos?”
“tidak” Aku senyum (agak dipaksakan).
Dia bilang “mungkin jalannya belum saat ini, tapi jangan menyerah ya, coba terus”

Aku pun teringat akan doaku sebelum melihat pengumuman itu “Tuhan kalo kehendak-Mu aku disini ijinkanlah....” Perlahan aku mengerti, ini bukan jalanku. Tuhan belum mengijinlanku di sini, tapi aku tetap yakin masih ada yang terindah yang disimpan-Nya untukku. Kesempatan demi kesempatan yang walaupun tak membawaku menggapai keinginanku namun memberiku pelajaran berharga tentang perjuangan menggapai cita-cita, kepercayaan dan penyerahan diri. Membuatku lebih gigih dan tangguh dalam berjuang. Aku yakin masa depan yang penuh harapan disediakan-Nya untukku. Dan aku akan selalu semangat mengejarnya.

Sekarang di sini tugasku, jalanku. Bekerja dengan semangat, melakukannya dengan baik apa yang ada di hadapanku. Aku tak pernah tau apa yang akan terjadi nanti. Yang pasti berbuat dengan baik tak kan sia-sia.

6 komentar:

TM Hendry on 14 April 2011 pukul 07.03 mengatakan...

Tetap semangat, karena kita tdk tw tentang ap yg d rencanakan sang khaliq untuk kita... Mungkin saja ap yg terlewatkan hari ini telah menunggu kita esok hari n hari berikutnya tetap semua atas kehendaknya...


Mudah2an ap yg Mba Novita impikan segera terwujud, AMieen...

merry go round on 14 April 2011 pukul 07.13 mengatakan...

Tuhan pasti memilihkan jalan yg terbaik untuk kita. Cuma Dia menunggu saat yang tepat untuk membuat semuanya menjadi indah :)

Dalam berdoa aku juga seperti itu, untuk apa minta segala hal yang tidak direstui olehNya.

reni on 16 April 2011 pukul 08.07 mengatakan...

Jadi... sekarang dinikmati aja kerja di RRI ya..? Mungkin memang utk saat ini itulah yang terbaik bagimu. Semangat...! :D

BTW, maaf baru sempat mampir karena sibuk dg diklat nih.

Anonim mengatakan...

Yakinlah bahwa inilah pilihan terbaik dalam hidupmu... rejeky itu selalu datang dari arah yang tak pernah di ketahui...
Sabar aja yah sobat...

Anonim mengatakan...

Mksih yah sudah follow...

Nufri L Sang Nila on 18 April 2011 pukul 12.45 mengatakan...

ooooo...BCA rugi gak nerima kamu tuh...bikin suatu saat mereka menyesal tidak meloloskan orang yang udah capek2 berbohong bilang sakit untuk ikut tes itu...:p ...heheee... maaf ya...hanya becanda....tidak bermaksud apa2...

salam :)

Posting Komentar

 

Itha's True Tale Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei